Dosen AKBIL Lolos Penelitian Dosen Pemula 2025 dengan Gali Sastra Lelakaq sebagai Warisan Budaya Sasak

Poster Lolos Pendanaan Hibah PDP Tahun 2025

Lombok Utara Sebuah prestasi membanggakan yang ditorehkan oleh civitas Akademika Akademi Bisnis Lombok (AKBIL). Dalam program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Republik Indonesia, salah satu tim dosen AKBIL berhasil lolos hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) dengan mengangkat tema lokal yang kaya nilai budaya. Sabtu, 24/05/2025.

Penelitian yang berjudul “Analisis Semiotik pada Puisi Lelakaq Masyarakat Suku Sasak sebagai Kajian Etnolinguistik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Literasi Budaya Siswa” ini dipimpin oleh Ibu Sri Damayanti, M.Pd. selaku ketua pengusul, dengan didampingi oleh anggota tim yaitu Ibu Noni Antika Khairunnisah, S.Pd., S.E., M.M., serta dua orang mahasiswa dari Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik: Imron dan Sayyid Ahmad Almukmin.

Melalui penelitian ini, tim dosen AKBIL berusaha menggali nilai-nilai filosofis dan simbolik dari sastra lisan tradisional Lelakaq yang hidup dalam masyarakat Suku Sasak di Lombok. Sastra Lelakaq, yang selama ini dikenal sebagai puisi naratif berima yang biasa digunakan dalam acara adat, dinilai mengandung kekayaan makna yang dapat menjadi pintu masuk dalam penguatan literasi budaya serta pemahaman konsep linguistik dalam konteks lokal.

Ibu Sri Damayanti, M.Pd. menyatakan bahwa penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan luaran akademik seperti artikel ilmiah dan laporan penelitian, namun juga ditujukan sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian budaya lokal serta peningkatan pemahaman siswa terhadap kearifan lokal melalui pendekatan etnolinguistik.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kekayaan budaya lokal seperti Lelakaq memiliki potensi besar untuk dikaji secara ilmiah dan dapat menjadi sumber pembelajaran kontekstual bagi generasi muda, khususnya dalam memahami simbolisme dan struktur bahasa dalam masyarakat mereka sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, Ibu Noni Antika Khairunnisah, S.Pd., S.E., M.M., yang juga terlibat sebagai anggota tim, turut mendesain kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pelaku budaya serta guru bahasa daerah untuk memperdalam konteks penggunaan Lelakaq dalam kehidupan masyarakat. Ia juga berperan dalam penyusunan laporan penelitian serta penulisan artikel ilmiah yang menjadi bagian dari output penelitian.

Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian ini menjadi bagian dari upaya AKBIL dalam menanamkan budaya riset sejak dini. Imron, salah satu mahasiswa yang terlibat, bertugas melakukan survei kebutuhan alat dan bahan pentas seni budaya, menyebarkan angket respon siswa, serta membantu pelaksanaan di lapangan.

Sementara itu, Sayyid Ahmad Almukmin bertugas sebagai observer kegiatan, membagi kelompok siswa, serta membantu dalam pelaksanaan teknis di lapangan dan distribusi angket. Peran aktif mahasiswa ini tidak hanya memperkuat hasil penelitian, tetapi juga menjadi media pembelajaran langsung bagi mereka dalam proses riset kualitatif dan kolaboratif.

Selanjutnya, menanggapi keberhasilan tim dosen dalam program nasional ini, Dr. Syahrir, M.Pd selaku Direktur AKBIL, menyampaikan apresiasi dan dukungannya.

“Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa dosen-dosen AKBIL memiliki komitmen akademik dan kepedulian terhadap budaya lokal. Ini adalah wujud integrasi antara tridharma perguruan tinggi dengan penguatan identitas kultural. Saya berharap hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan menjadi modul pembelajaran budaya lokal, serta memperkuat posisi AKBIL sebagai kampus vokasi yang berorientasi pada kearifan lokal berbasis riset,” tuturnya.

Dr. Syahrir juga menekankan pentingnya riset-riset semacam ini sebagai landasan untuk membangun jembatan antara ilmu pengetahuan, pendidikan, dan budaya. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi dosen-dosen lainnya untuk terlibat lebih aktif dalam penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *