AKBIL Hadirkan Prof. Edi Istiyono dalam Kuliah Dosen Tamu, dari Diagnostik hingga Diferensiasi Belajar

Sesi Foto Bersama Usai Acara

Lombok Utara – Dalam rangka memperkuat kapasitas mahasiswa dan dosen dalam sektor evaluasi pembelajaran, Akademi Bisnis Lombok (AKBIL) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Dosen Tamu dengan tema “Inovasi Penilaian Pembelajaran Digital”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber tunggal Prof. Dr. Edi Istiyono, M.Si, akademisi dan pakar evaluasi pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Acara yang berlangsung di Aula AKBIL ini diikuti oleh seluruh dosen, mahasiswa, dan unsur pimpinan kampus dalam suasana akademik yang produktif dan antusias. Sabtu, 21/06/2025.

Ketua Yayasan Pendidikan Mandala Berkarya (PMB), Bapak Supriadin, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ilmiah seperti kuliah umum ini sebagai wahana untuk membangun kapasitas intelektual dosen dan mahasiswa. Ia menekankan bahwa kerja-kerja akademik seperti penelitian dan pengembangan inovatif harus terus ditumbuhkan di lingkungan AKBIL.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Dr. Edi Istiyono, M.Si yang telah berkenan menceritakan pengalaman akademiknya dalam kerangka teoritis, dengan memaparkan beberapa kajian keilmuan dalam konteks inovasi penilaian pembelajaran digital,” ujar Supriadin.

Penyerahan Piagam Penghargaan oleh Direktur AKBIL

Bapak Dr. Syahrir, M.Pd, selaku Direktur AKBIL, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar kepada narasumber agar dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada seluruh civitas akademika. Ia juga mendorong para dosen AKBIL untuk lebih aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam konteks pengembangan inovasi dan pemanfaatan hibah penelitian.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam mengembangkan asesmen pembelajaran yang berbasis riset dan sesuai dengan tantangan zaman,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Edi Istiyono, M.Si mengangkat topik “Inovasi Penilaian Pembelajaran Digital melalui Computer-Based Diagnostic Test”. Ia menjelaskan bahwa asesmen diagnostik merupakan pendekatan evaluatif yang sangat penting untuk mengidentifikasi potensi, hambatan, serta karakteristik belajar mahasiswa sejak awal proses perkuliahan.

Asesmen ini terbagi menjadi dua jenis utama: kognitif dan non-kognitif. Prof. Edi menjelaskan bahwa tes kognitif dapat mendeteksi kemampuan berpikir dan miskonsepsi, sementara asesmen non-kognitif mengeksplorasi aspek afektif, sosial, dan psikologis mahasiswa.

Salah satu sorotan dalam pemaparannya adalah pengenalan terhadap model asesmen 1-tier hingga 4-tier, yang mampu secara lebih akurat mendeteksi false positive, miskonsepsi, serta lack of knowledge. Inovasi ini memungkinkan proses evaluasi yang jauh lebih tajam dan kontekstual, dibandingkan dengan asesmen konvensional.

“Dengan pendekatan berbasis komputer, hasil tes dapat diolah untuk merancang pembelajaran yang terdiferensiasi dan lebih responsif terhadap kebutuhan individu mahasiswa,” Ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterampilan bertanya dalam asesmen non-kognitif, sebagai alat untuk memahami kondisi psikologis mahasiswa secara lebih mendalam. Menurutnya, kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menciptakan evaluasi yang utuh dan bermanfaat untuk proses perbaikan pembelajaran.

Kuliah umum ini menjadi momentum strategis bagi AKBIL untuk memulai langkah transformasi menuju pembelajaran berbasis data dan kebutuhan peserta didik. Prof. Edi menutup sesinya dengan ajakan kepada para dosen untuk menjadikan asesmen diagnostik sebagai instrumen utama dalam menciptakan pembelajaran yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, AKBIL menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang tidak hanya adaptif terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga responsif terhadap dinamika karakter peserta didik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *