FGD AKBIL Kupas Kajian Etnolinguistik Puisi Lelakaq Suku Sasak

Proses FGD PDP Tahun 2025 Berlangsung

Lombok Utara – Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Penelitian Dosen Pemula (PDP) Tahun Anggaran 2025 yang didanai oleh Kemendiktisaintek RI, Akademi Bisnis Lombok (AKBIL) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari tahapan ilmiah penelitian dosen. FGD ini membahas secara mendalam isi proposal penelitian hibah dengan judul: “Analisis Semiotik pada Puisi Lelakaq Masyarakat Suku Sasak sebagai Kajian Etnolinguistik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Literasi Budaya Siswa.” Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kampus AKBIL. Rabu, 25/06/2025.

Penelitian ini bertujuan menggali nilai-nilai budaya dalam tradisi puisi lelakaq Suku Sasak melalui pendekatan semiotik dan etnolinguistik sebagai upaya peningkatan pemahaman konsep dan literasi budaya di lingkungan pendidikan. Tema ini dipandang penting dalam memperkuat identitas lokal di tengah arus globalisasi serta memperluas wawasan siswa terhadap kearifan budaya Nusantara.

FGD dipimpin oleh Ibu Noni Antika Khairunnisa, S.Pd., S.E., M.M., selaku anggota peneliti yang mewakili Ketua Peneliti, Ibu Sri Damayanti, M.Pd. Dalam penyampaiannya, Noni menjelaskan urgensi integrasi kajian budaya lokal ke dalam proses pembelajaran yang kontekstual dan humanis.

“Puisi lelakaq bukan sekadar karya sastra, tetapi representasi nilai-nilai luhur masyarakat Sasak yang perlu dikaji dan dikenalkan secara ilmiah kepada generasi muda,” ungkapnya.

Sesi Foto Bersama Usai FGD PDP Tahun 2025

Sebagai bagian dari skema hibah PDP, kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa sebagai anggota tim peneliti, yaitu Imron dan Sayyid Ahmad Walmukmin. Keduanya berperan aktif dalam menyusun instrumen awal, merancang desain pengumpulan data, serta turut berdiskusi dalam forum FGD bersama dosen dan peserta lainnya.

Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian ini merupakan upaya konkret AKBIL dalam meningkatkan kompetensi riset mahasiswa vokasi, sekaligus mendorong pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di bidang bahasa, budaya, dan pendidikan.

Melalui diskusi yang partisipatif dan konstruktif, FGD ini menghasilkan sejumlah masukan penting terkait relevansi indikator semiotik, pemilihan data puisi lelakaq yang representatif, serta pendekatan metodologis yang tepat dalam menerapkan analisis etnolinguistik. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk memvalidasi fokus dan arah penelitian, sekaligus memperkuat dasar teoritis dan praktis dari proposal yang telah diajukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *