
Lombok Utara, – Akademi Bisnis Lombok (AKBIL) menggelar Workshop Akademik Tahun 2025 dengan tema “Mengembangkan Kapasitas Dosen AKBIL dalam Peningkatan Karir dan Menunjang Mutu Lembaga.” Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis kampus dalam memperkuat kualitas tridarma perguruan tinggi, khususnya pada aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan berlangsung di Aula Kampus AKBIL. Kamis, 21/08/2025.
Direktur AKBIL, Dr. Syahrir, M.Pd. dalam pengantarnya menegaskan bahwa setiap dosen perlu terus mengembangkan potensi diri, tidak hanya dalam proses pembelajaran, tetapi juga melalui kontribusi nyata dalam penelitian dan pengabdian.
“Untuk menjaga mutu lembaga dan memperkuat karir akademik, setiap dosen AKBIL diwajibkan mengikuti program hibah penelitian maupun pengabdian setiap tahunnya. Ini menjadi bagian penting dari komitmen tridarma perguruan tinggi,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Syarifuddin, M.Pd. Dosen Universitas Muhammadiyah Bima sekaligus asesor BKD. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan secara detail mengenai pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) yang mencakup unsur pendidikan, penelitian, pengabdian, dan penunjang. Menurutnya, penelitian dan pengabdian tidak boleh hanya dijadikan formalitas administratif, tetapi harus menjadi budaya akademik yang melekat pada diri dosen. Setiap karya, baik berupa artikel, buku, maupun laporan penelitian, wajib terdokumentasi di Sister sebagai portofolio karir dosen sekaligus penilaian mutu institusi.
“Publikasi ilmiah adalah salah satu indikator penting peningkatan karir akademik dosen dan mutu lembaga. Karena itu, dosen harus berhati-hati memilih jurnal yang kredibel dan menghindari jurnal predator,” tegasnya.
Dr. Syarifuddin melanjutkan dalam menguraikan tentang kriteria jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Ia juga memaparkan cara memverifikasi kualitas jurnal melalui Scimago Journal Rank (SJR), serta tahapan praktis mulai dari penyusunan artikel hingga proses publikasi. Ia menegaskan bahwa jurnal bereputasi ditandai dengan keberadaan dewan redaksi lintas negara, proses review yang ketat, dan indeksasi pada database internasional seperti Scopus atau Web of Science.
“Menulis dan mempublikasikan artikel di jurnal bereputasi memang menuntut ketekunan, tetapi inilah jalan yang harus ditempuh dosen agar karyanya diakui secara luas sekaligus mendukung reputasi institusi,” jelasnya.
Melalui workshop ini, AKBIL berkomitmen mendorong setiap dosen untuk aktif dalam penelitian, publikasi, dan pengabdian. Dengan konsistensi dalam mengikuti program hibah dan memperkuat kualitas karya ilmiah, AKBIL menargetkan peningkatan mutu lembaga sekaligus mendukung karir dosen secara berkelanjutan.