Desa Darmasaba merupakan wilayah yang kaya akan budaya serta memiliki potensi ekowisata yang luar biasa. Desa ini menjadi lokasi pengabdian bagi mahasiswa Universitas Warmadewa dalam Kuliah Kerja Nyata-Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PMM) Reguler Periode 1 tahun 2025. Melalui program ini, mahasiswa berupaya menerapkan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah untuk meningkatkan kemandirian dan keberlanjutan desa. Buku berjudul “Membangun Peradaban Darmasaba dengan Inovasi dan Pengabdian” mendokumentasikan perjalanan mahasiswa dalam berkontribusi terhadap pembangunan desa. Program KKN-PMM yang dilaksanakan berfokus pada beberapa aspek utama, yakni pengembangan ekowisata, pengelolaan sampah, pemberdayaan UMKM, serta peningkatan kesadaran sosial masyarakat. Dalam bidang ekowisata, mahasiswa mengadakan seminar desa ekowisata berintegritas yang melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan desa. Seminar ini bertujuan untuk merumuskan konsep wisata berbasis keberlanjutan dengan tetap menjaga kearifan lokal. Selain itu, mahasiswa juga memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan daya tarik wisata Darmasaba agar lebih dikenal luas. Mahasiswa juga memberikan perhatian terhadap pengelolaan sampah, mengingat permasalahan ini sering menjadi kendala dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan desa. Melalui sosialisasi pengelolaan sampah, masyarakat diajak untuk memilah dan mengolah sampah secara lebih bijak. Selain itu, mahasiswa juga membantu desa dalam menerapkan sistem daur ulang dan pembuatan tempat sampah terpilah. Dalam sektor ekonomi, mahasiswa berperan aktif dalam pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan daya saing usaha masyarakat. Salah satu program unggulan adalah food review kuliner khas Darmasaba, yang bertujuan membantu pelaku usaha lokal dalam mempromosikan produknya melalui media sosial. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperluas pasar mereka. Selain itu, mahasiswa juga memperkenalkan konsep pertanian berkelanjutan dengan membangun green house hidroponik sebagai solusi bagi keterbatasan lahan pertanian. Teknologi ini memungkinkan masyarakat untuk bercocok tanam secara lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus mendorong kemandirian pangan desa. Buku ini juga tidak hanya menjadi dokumentasi program pengabdian, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk turut serta dalam pembangunan desa. Dengan semangat gotong royong dan pendekatan berbasis masyarakat, mahasiswa membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dapat diwujudkan dalam aksi nyata yang memberikan dampak positif. Inovasi dan pengabdian yang dilakukan dalam program KKN-PMM ini menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan.