Buku “Strategi Keberlanjutan dalam Tata Kelola Olahan Babi Menuju Desa Darmasaba Berbasis Eko-Kuliner” menghadirkan pemahaman mendalam mengenai potensi kuliner khas Desa Darmasaba di Kabupaten Badung, Bali, serta strategi keberlanjutannya di tengah dinamika global. Darmasaba dikenal sebagai desa dengan kekayaan kuliner berbasis babi, mulai dari babi guling, lawar, sate, urutan, hingga tum babi. Olahan-olahan ini tidak hanya bernilai gastronomis, tetapi juga menjadi simbol budaya, identitas sosial, serta sumber kesejahteraan masyarakat. Melalui pendekatan eko-kuliner, buku ini menekankan bahwa kuliner tidak sekadar soal rasa, melainkan bagian dari ekosistem yang mencakup budaya, ekologi, dan ekonomi. Konsep ini sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana, yang menjaga harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Darmasaba berpotensi menjadi pionir desa wisata berbasis eco-kuliner, dengan memadukan inovasi UMKM, dukungan desa adat, serta strategi pemasaran digital. Buku ini juga menguraikan tantangan nyata, seperti isu higienitas, pengelolaan limbah, persaingan pasar, serta stigma agama. Setiap tantangan ditanggapi dengan solusi inovatif yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Lebih jauh, disajikan model tata kelola berbasis komunitas yang mengintegrasikan desa adat, BUMDes, UMKM, pemerintah, dan akademisi dalam kerangka kolaborasi pentahelix. Dengan gaya naratif yang menghubungkan tradisi dan modernitas, buku ini menawarkan inspirasi bagi masyarakat, akademisi, dan pembuat kebijakan. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan olahan babi Darmasaba bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga pelestarian budaya, solidaritas sosial, dan tanggung jawab ekologis untuk masa depan.